Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2012

Kandungan Surah Al-Fatihah

Kandungan surah Al-Fatihah menurut sebuah hadits dibagi oleh Allah SWT menjadi dua, setengah untukNYA dan setengah untuk hambaNYA. " Sholat aku bagi dua bagian, (satu bagian) untuk-KU dan (satu bagian) untuk hambaKu dan kuberi hambaKu apa yang dimohonkannya " (diriwayatkan oleh muslim, An-Nasa'iy dan lain-lain dari sahabat abu hurairah ). Yang dimaksud dengan kata sholat dalam hadits di atas adalah ayat-ayat surah al-fatihah . Ayat-ayat yang merupakan bagian Allah itu adalah ayat-ayat yang lalu, yang membicarakan sifat Allah dan kekuasaanya yang tidak terbatas, dari  basmallah sampai maliki yaum ad-din.  

Arti Hidayah, Makna Hidayah

Ar-Raghib Al-Isfahany seorang pakar bahasa Al-Qur'an membagi hidayah Allah terhadap manusia dalam empat bagian. 1. Meliputi seluruh manusia mukallaf , yaitu hidayah dalam arti akal, pengetahuan umum, sesuai dengan batas kemampuan masing-masing. sesuai dengan firman Allah dalam surah Thaha ayat 50; " (Musa) berkata " Tuhan kami adalah yang telah memberikan kepada tiap-tiap suatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk ". 2. Hidayah dalam arti ajakan kepada manusia melalui para nabiNYA dan kitab suciNYA, seperti firman Allah dalam surah  Al-Anbiya  ayat 73; " Kami telah jadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami..." 3. Hidayah dalam arti Taufiq atau persesuaian antar kehendak seseorang dengan kehendak Allah.  Ini tentunya hanya khusus bagi mereka yg telah menerima secara baik hidayah kedua yang disebut di atas.  Sesuai firman Allah pada surah Maryam  ayat 76; " Dan Allah

Surah Al-Fatihah ayat (7)

" Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai,  bukan pula jalan orang yang sesat " Seseorang dapat membayangkan apa saja nikmat-nikmat Tuhan yang telah diperolehnya, dengan melihat modal apakah yang dimiliki sendiri sebelum hadir di dunia ini. Al qur'an menegaskan bahwa manusia pernah suatu ketika tidak ada " Bukankah telah datang atas manusia, suatu waktu dari suatu masa, ketika dia belum merupakan sesuatu yang dapat disebut (karena dia belum ada (QS 76:1) " Kalau demikian, keberadaan manusia adalah nikmat, suatu penambahan atau kelebihan.  Apakah manusia sebelum berada itu telah memiliki kekayaan, ilmu pengetahuan, anak, istri dan lain-lain ? jawabannya jelas TIDAK. Sehingga pada akhirnya apapun yg berada dalam diri manusia, dalam lingkungan-bahkan di seluruh alam raya ini, semuanya adalah nikmat Allah, sehingga tepat pernyataan Al qur'an " Apabila engkau bermaksud menghitung-hitung nikm

Surah Al-Fatihah ayat (6)

" Tunjukilah kami jalan luas lagi lurus " Kata ihdina  diambil dari kata hada, hidayah,  yang biasa diterjemahkan dengan petunjuk.  Kata ini oleh pakar-pakar bahasa diartikan sebagai " sesuatu yang menunjukkan (mengantar) kepada apa yang diharapkan ".  Biasanya sesuatu (petunjuk) itu didampaikan secara lemah lembut. Suatu hal yang perlu digarisbawahi, karena tidak jarang terlupakan adalah bahwa hidayat  berkaitan erat dengan kelemah lembutan.  kata hadiyah yang telah masuk kedalam perbendaharaan bahasa indonesia, juga terambil dari akar kata yang sama dengan hidayah .  Hadia adalah " sesuatu yang diberikan secara halus dan lemah lembut menuju apa yang diharapkan oleh si pemberi, yaitu persahabatan dan jalinan hubungan yang lebih erat". " ihdina ash-shirath al-mustaqim adalah permohonan kepada Allah agar sipemohon memperoleh petunjuk dan diantarkan ke jalan yang luas lagi lurus ". source : h.46

Surah Al-Fatihah ayat (5)

" hanya kepadaMulah kami mengabdi dan hanya kepadaMUlah kami memohon pertolongan ". Setelah Allha SWT dalam ayat-ayat yang lalu menjelaskan kelayakannya untuk mendapat pujian ( al-hamdu lillahi rabbil al-alamin ) sambil mengundang hamba-hambanya untuk mendekatkan diri kepadaNya melalui firmanNya, Ar-rahman ar-rahim , kemudian menegaskan bahwa Dia adalah raja dan penguasa hari pembalasan ( maliki yaum ad-din ), penegasan yang mengandung berita gembira dan ancaman; tentulah tidak menghrankan apabila hamba-hambanya menyadari penjelasan dan ajakan itu untuk datang ke hadiratNya menghadap dan mengharap sambil bermohon: " hanya kepadaMulah kami mengabdi dan hanya kepadaMUlah kami memohon pertolongan ".

Surah Al-Fatihah ayat (4)

" Pemilik (Raja) Hari Pembalasan " Kata " Raja " biasanya digunakan untuk menyebut penguasa atas manusia, sedang kata " pemilik" untuk penguasa atas harta benda yang tidak bernyawa.  Atas dasar pertimbangan inisementara ulama lebih senang bacaan yang berarti Raja karena ia memberi kesan keagungan dan kebesaran, disamping itu - Al qur'an mengisyaratkan bahwa Allah SWT adalah raja pada hari Pembalasan. " Dan bagi-Nya kerajaan (kekuasaan) pda hari ditiup sangkakala (QS 6:73) " " Kerajaan pada hari itu (kiamat) adalah milik Allah (QS 22:56)" Surah Al-Imran ayat 26 menegaskan bahwa Pemilik sekaligus Raja yang memberi dan mencabut kekuasaan raja-raja (penguasa-penguasa) di dunia ini.  

Surah Al-Fatihah ayat (3)

" Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang " Sebagian makna dan kandungan kedua kata Ar-Rahman  dan Ar-Rahim yang membentuk ayat ketiga dari surah Al-Fatihah ini telah dikemukakan ketika membicarakan ayat pertama (basmallah).   Ar-Rahman  dan Ar-Rahim bertujuan menjelaskan bahwa pendidikan dan pemeliharaan Allah sebagaimana disebutkan pada ayat kedua, sama sekali bukan untuk kepentingan Allah atau sesuatu pamrih - seperti halnya seseorang atau satu perusahaan yang menyekolahkan karyawannya.  Pendidikan dan pemeliharaan tersebut semata-mata karena rahmat dan kasih sayang Tuhan yang dicurahkan kepada mahluk-mahlukNya (pendapat Muhammad Abduh)

Surah Al-Fatihah ayat (2)

" Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam " Kata al-khamdu terdiri dari al dan hamd.  Kata hamd seringkali diterjemahkan dengan " pujian " atau maknanya dianggap mirip atau persis sama dengan " syukur " , atau pula saling memperkaya makna. Namun pada hakekatnya, dari segi bahasa kedua makna tersebut mempunyai makna yang berbeda.   hamd (pujian) disampaikan secara lisan kepada yang bersangkutan, walau ia tidak memberi apapun kepada si pemuji atau yang lainnya.  Sedangkan syukur pada dasarnya digunakan untuk mengkui dengan tulus dan penuh penghormatan akan nikmat yang dianugerahkan oleh yang disyukuri itu, baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan. sumber : h.18

Surah Al-Fatihah Ayat (1)

 " Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang " Rasulullah SAW bersabda " Setiap perbuatan penting yang tidak dimulai dengan bismillah , maka pekerjaan tersebut tidak sempurna atau cacat ". Dengan demikian, apapun pekerjaan itu, seperti makan, minum, keluar rumah, bahkan gerak dan diam sekalipun, kesemuanya harus disadari bahwa ia tidak mungkin terlaksana kecuali atas bantuan dan kekuasaan Allah. Kata ism terambil dari kata as-sumuw yang berarti tinggi atau as-simah yang berarti tanda.  Kata ini biasa diterjemahkan dengan nama. Nama disebut ism , karena ia seharusnya dijunjung tinggi atau karena ia menjadi tanda bagi sesuatu. Nama adalah hakikat sesuatu yang dinamai itu. Jadi, kalau di sini dikatakan " dengan nama Allah ", maka itu berarti " dengan Allah ". sumber : h.10

Basmallah

Pada surah Al-Fatihah, basmallah biasa diterjemahkan " dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ".  " bi " yang diterjemahkan dengan kata " dengan " menyimpan satu kata yang tidak terucapkan tetapi harus terlintas di dalam benak ketika mengucapkan basmalah, yaitu kata " memulai ".  Sehingga bismillah berarti   " saya atau kami memulai dengan nama Allah " Apabila seseorang memulai suatu pekerjaan dengan nama Allah atau atas nama Allah, maka pekerjaan tersebut akan menjadi baik, atau paling tidak akan terhindar dari godaan nafsu, dorongan nafsu, dorongan ambisi atau kepentingan pribadi. Abdul Halim mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar, Mesir dalam bukunya Al-Islam wa al-Aql mengatakan " Apabila anda menjadikan pekerjaan anda bertitik tolak dari Allah dan karena Allah, maka pastilah pekerjaan anda itu tidak akan mengakibatkan kerugian bagi orang lain ". sumber : Tafsir Al-Qur'an Al Karim, h. 8

Surah Al-Fatihah

Surah Al-Fatihah memiliki banyak nama, setiap nama memberi isyarat tentang fungsi atau tujuan turunnya.  Di samping As-Sab' Al-Matsany yang telah disinggung maknanya.  Nama lain surah Al-Fatihah; 1. Al-Fatihah (pembuka yang sangat sempurna) 2. Asy-Syafiyah (penyembuh) 3. Ar-Ruqyah (mantra) 4. Al-Asas (asas dan dasar) 5. Al-Waqiyah (pemelihara) 6. Al-Kanz (bekal) 7. Ad-Du'a (doa) 8. Asy-Syukr (syukur) 9. Al-Hamd (pujian) 10. Ash-Shalat (permohonan) 11. Al-Wafiyah (yang amat sempurna) Sumber :Tafsir Al qur'an Al-Karim (1997:h.6) - M. Quraish Shihab

Tafsir Al Qur'an

Bismillahirrokhmanirrokhiem, Alquran memperkenalkan dirinya sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk (tersebut) serta pemisah antara yang hak dan yang batil (QS 2:185).  Ini berarti bahwa penjelasan tentang maksud ayat-ayat Al quran dapat ditemukan dalam firman-firman Allah lainnya yang termaktub juga dalam mush-haf Alquran, baik secara tersurat maupun tersirat. Sumber : Tafsir Al qur'an Al-Karim - M. Quraish Shihab