Skip to main content

Posts

Surah Al-Alaq ayat (1)

" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan " Kata iqra' terambil dari kata kerja qara'a yang pada mulanya berarti "menghimpun".  Apabila anda merangkai huruf atau kata, kemudian anda mengucapkan rangkaian tersebut, maka anda telah menghimpunnya atau dalam bahasa Al quran qara'tahu qira'atan.  Arti kata ini menunjukkan bahwa iqra ' yang diterjemahkan dengan "bacalah", tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis sebagai objek baca, tidak pula harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain.  Dalam kamus didapatkan arti: menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu , dan sebagainya, yang kesemuanya bermuara pada arti "menghimpun".
Recent posts

Surah Al-Alaq

Ada yang merasa heran mengapa kata pertama dari ayat tersebut  adalah iqra' atau perintah membaca.  Padahal Beliau (Muhammad)  tidak pernah membaca suatu kitab sebelum turunnya Al Qur'an: Engkau  tidak pernah membaca kitab sebelum Al Qur'an, tidak pula menulisnya  dengan tanganmu karena jika demikian pasti akan bertambah ragu orang-orang yang mengingkarimu (QS 29:48).  Keheranan ini akan sirna jika disadari arti iqra' dan disadari pula bahwa perintah ini tidak hanya ditunjukkan kepada pribadi Nabi Muhammad SAW. Semata-mata, tetapi juga kepada umat manusia sepanjang sejarah kemanusiaan.  Realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. h. 78

Kandungan Surah Al-Fatihah

Kandungan surah Al-Fatihah menurut sebuah hadits dibagi oleh Allah SWT menjadi dua, setengah untukNYA dan setengah untuk hambaNYA. " Sholat aku bagi dua bagian, (satu bagian) untuk-KU dan (satu bagian) untuk hambaKu dan kuberi hambaKu apa yang dimohonkannya " (diriwayatkan oleh muslim, An-Nasa'iy dan lain-lain dari sahabat abu hurairah ). Yang dimaksud dengan kata sholat dalam hadits di atas adalah ayat-ayat surah al-fatihah . Ayat-ayat yang merupakan bagian Allah itu adalah ayat-ayat yang lalu, yang membicarakan sifat Allah dan kekuasaanya yang tidak terbatas, dari  basmallah sampai maliki yaum ad-din.  

Arti Hidayah, Makna Hidayah

Ar-Raghib Al-Isfahany seorang pakar bahasa Al-Qur'an membagi hidayah Allah terhadap manusia dalam empat bagian. 1. Meliputi seluruh manusia mukallaf , yaitu hidayah dalam arti akal, pengetahuan umum, sesuai dengan batas kemampuan masing-masing. sesuai dengan firman Allah dalam surah Thaha ayat 50; " (Musa) berkata " Tuhan kami adalah yang telah memberikan kepada tiap-tiap suatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk ". 2. Hidayah dalam arti ajakan kepada manusia melalui para nabiNYA dan kitab suciNYA, seperti firman Allah dalam surah  Al-Anbiya  ayat 73; " Kami telah jadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami..." 3. Hidayah dalam arti Taufiq atau persesuaian antar kehendak seseorang dengan kehendak Allah.  Ini tentunya hanya khusus bagi mereka yg telah menerima secara baik hidayah kedua yang disebut di atas.  Sesuai firman Allah pada surah Maryam  ayat 76; " Dan Allah

Surah Al-Fatihah ayat (7)

" Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai,  bukan pula jalan orang yang sesat " Seseorang dapat membayangkan apa saja nikmat-nikmat Tuhan yang telah diperolehnya, dengan melihat modal apakah yang dimiliki sendiri sebelum hadir di dunia ini. Al qur'an menegaskan bahwa manusia pernah suatu ketika tidak ada " Bukankah telah datang atas manusia, suatu waktu dari suatu masa, ketika dia belum merupakan sesuatu yang dapat disebut (karena dia belum ada (QS 76:1) " Kalau demikian, keberadaan manusia adalah nikmat, suatu penambahan atau kelebihan.  Apakah manusia sebelum berada itu telah memiliki kekayaan, ilmu pengetahuan, anak, istri dan lain-lain ? jawabannya jelas TIDAK. Sehingga pada akhirnya apapun yg berada dalam diri manusia, dalam lingkungan-bahkan di seluruh alam raya ini, semuanya adalah nikmat Allah, sehingga tepat pernyataan Al qur'an " Apabila engkau bermaksud menghitung-hitung nikm

Surah Al-Fatihah ayat (6)

" Tunjukilah kami jalan luas lagi lurus " Kata ihdina  diambil dari kata hada, hidayah,  yang biasa diterjemahkan dengan petunjuk.  Kata ini oleh pakar-pakar bahasa diartikan sebagai " sesuatu yang menunjukkan (mengantar) kepada apa yang diharapkan ".  Biasanya sesuatu (petunjuk) itu didampaikan secara lemah lembut. Suatu hal yang perlu digarisbawahi, karena tidak jarang terlupakan adalah bahwa hidayat  berkaitan erat dengan kelemah lembutan.  kata hadiyah yang telah masuk kedalam perbendaharaan bahasa indonesia, juga terambil dari akar kata yang sama dengan hidayah .  Hadia adalah " sesuatu yang diberikan secara halus dan lemah lembut menuju apa yang diharapkan oleh si pemberi, yaitu persahabatan dan jalinan hubungan yang lebih erat". " ihdina ash-shirath al-mustaqim adalah permohonan kepada Allah agar sipemohon memperoleh petunjuk dan diantarkan ke jalan yang luas lagi lurus ". source : h.46

Surah Al-Fatihah ayat (5)

" hanya kepadaMulah kami mengabdi dan hanya kepadaMUlah kami memohon pertolongan ". Setelah Allha SWT dalam ayat-ayat yang lalu menjelaskan kelayakannya untuk mendapat pujian ( al-hamdu lillahi rabbil al-alamin ) sambil mengundang hamba-hambanya untuk mendekatkan diri kepadaNya melalui firmanNya, Ar-rahman ar-rahim , kemudian menegaskan bahwa Dia adalah raja dan penguasa hari pembalasan ( maliki yaum ad-din ), penegasan yang mengandung berita gembira dan ancaman; tentulah tidak menghrankan apabila hamba-hambanya menyadari penjelasan dan ajakan itu untuk datang ke hadiratNya menghadap dan mengharap sambil bermohon: " hanya kepadaMulah kami mengabdi dan hanya kepadaMUlah kami memohon pertolongan ".