" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan " Kata iqra' terambil dari kata kerja qara'a yang pada mulanya berarti "menghimpun". Apabila anda merangkai huruf atau kata, kemudian anda mengucapkan rangkaian tersebut, maka anda telah menghimpunnya atau dalam bahasa Al quran qara'tahu qira'atan. Arti kata ini menunjukkan bahwa iqra ' yang diterjemahkan dengan "bacalah", tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis sebagai objek baca, tidak pula harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain. Dalam kamus didapatkan arti: menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu , dan sebagainya, yang kesemuanya bermuara pada arti "menghimpun".
Ada yang merasa heran mengapa kata pertama dari ayat tersebut adalah iqra' atau perintah membaca. Padahal Beliau (Muhammad) tidak pernah membaca suatu kitab sebelum turunnya Al Qur'an: Engkau tidak pernah membaca kitab sebelum Al Qur'an, tidak pula menulisnya dengan tanganmu karena jika demikian pasti akan bertambah ragu orang-orang yang mengingkarimu (QS 29:48). Keheranan ini akan sirna jika disadari arti iqra' dan disadari pula bahwa perintah ini tidak hanya ditunjukkan kepada pribadi Nabi Muhammad SAW. Semata-mata, tetapi juga kepada umat manusia sepanjang sejarah kemanusiaan. Realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. h. 78