Skip to main content

Kandungan Surah Al-Fatihah

Kandungan surah Al-Fatihah menurut sebuah hadits dibagi oleh Allah SWT menjadi dua, setengah untukNYA dan setengah untuk hambaNYA.
" Sholat aku bagi dua bagian, (satu bagian) untuk-KU dan (satu bagian) untuk hambaKu dan kuberi hambaKu apa yang dimohonkannya " (diriwayatkan oleh muslim, An-Nasa'iy dan lain-lain dari sahabat abu hurairah).
Yang dimaksud dengan kata sholat dalam hadits di atas adalah ayat-ayat surah al-fatihah.
Ayat-ayat yang merupakan bagian Allah itu adalah ayat-ayat yang lalu, yang membicarakan sifat Allah dan kekuasaanya yang tidak terbatas, dari  basmallah sampai maliki yaum ad-din. 

Popular posts from this blog

Surah Al-Alaq

Ada yang merasa heran mengapa kata pertama dari ayat tersebut  adalah iqra' atau perintah membaca.  Padahal Beliau (Muhammad)  tidak pernah membaca suatu kitab sebelum turunnya Al Qur'an: Engkau  tidak pernah membaca kitab sebelum Al Qur'an, tidak pula menulisnya  dengan tanganmu karena jika demikian pasti akan bertambah ragu orang-orang yang mengingkarimu (QS 29:48).  Keheranan ini akan sirna jika disadari arti iqra' dan disadari pula bahwa perintah ini tidak hanya ditunjukkan kepada pribadi Nabi Muhammad SAW. Semata-mata, tetapi juga kepada umat manusia sepanjang sejarah kemanusiaan.  Realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. h. 78

Surah Al-Alaq ayat (1)

" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan " Kata iqra' terambil dari kata kerja qara'a yang pada mulanya berarti "menghimpun".  Apabila anda merangkai huruf atau kata, kemudian anda mengucapkan rangkaian tersebut, maka anda telah menghimpunnya atau dalam bahasa Al quran qara'tahu qira'atan.  Arti kata ini menunjukkan bahwa iqra ' yang diterjemahkan dengan "bacalah", tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis sebagai objek baca, tidak pula harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain.  Dalam kamus didapatkan arti: menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu , dan sebagainya, yang kesemuanya bermuara pada arti "menghimpun".